Dampak Rotasi Bumi Dan Revolusi Bumi Dalam Kehidupan = – = – =
Dalam aktivitasnya selama mengorbit dalam Tata Surya Matahari, planet bumi melakukan dua macam pergerakan yaitu rotasi dan revolusi. Rotasi bumi merupakan pergerakan bumi yang berputar terus menerus pada porosnya. Setiap satu putaran atau rotasi sama dengan satu hari. Sedangkan revolusi bumi adalah pergerakan bumi melewati lintasan orbitnya mengelilingi matahari dalam satu periode atau satu tahun.
1. Rotasi Bumi
Bumi berotasi atau berputar pada porosnya berlawanan arah dengan jarum jam yaitu dari arah barat ke timur. Waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk berputar satu kali adalah 24 jam. Dalam setiap satu putaran tersebut adalah putaran 360o.
Dampak rotasi bumi bagi bumi itu sendiri adalah :
A. Terjadinya gerakan semu harian benda langit
Rotasi bumi bumi tidak dapat dilihat secara langsung, tetapi dapat diamati dari gerakan semu harian benda-benda langit yang terlihat seolah-olah bergerak dari arah timur ke barat. Contohnya adalah matahari yang terlihat seolah-olah bergerak dari timur ke barat dan pada pagi harinya terus-menerus
gerak seperti.
B. Terjadi perubahan waktu pada setiap garis bujur
Bumi memiliki garis bujur 360o dengan pembagiannya 180o wilayah bujur timur dan 180o wilayah bujur barat. Dengan satu kali rotasi memakan waktu selama 24 jam maka setiap satu jam bumi menempuh 1/24 lingkaran bumi atau sejumlah 15o garis bujur. Pada setiap 15o garis bujur tersebut akan terjadi perbedaan waktu 1 jam dengan 15o garis bujur di wilayah yang berdekatan di sekitarnya. Sedangkan jika dihitung pada setiap 1o garis bujur akan terjadi perbedaan waktu sebesar 4 menit dengan 1o garis bujur disebelahnya. Garis bujur yang melewati kota Grenwich di Inggris ditetapkan sebagai garis bujur 0o, sedangkan garis 180o terdapat di Samudera Pasifik. Garis bujur 180o ditetapkan sebagai garis Batas Penanggalan Intenasional (Garis Tanggal Internasional). Jika bagian bumi timur tanggal 10 maka di bagian bumi barat masih tanggal 9.
c. Terjadinya siang dan malam
Perputaran atau rotasi bumi menyebabkan ada sebagian wilayah bumi akan mengalami siang dan sebagiannya malam. Separuh bagian bumi yang membelakangi matahari tidak akan terkena olah sinar matahari sehingga wilayah tersebut menjadi gelap (malam), sedangkan pada bagiannya lagi yang menghadap ke matahari akan menerima sinar matahri sehingga wilayah tersebut menjadi terang (siang).
D. Pemapatan dan penggelembungan bumi.
Rotasi bumi membutuhkan waktu 24 jam pada keliling bumi yang mencapai 40.075 km, maka kecepatan rotasinya adalah 1.609,34 km/jam. Rotasi yang cepat ini menyebabkan terjadinya pemapatan pada wilayah kutub dan penggelembungan pada wilayah katulistiwa. Hal ini juga berdampak pada perbedaan panjang jari-jari kutub dengan jari-jari
katulistiwa.
2. Revolusi Bumi
Bumi berputar mengelilingi matahari secara berlawanan arah dengan jarum dari barat ke timur seperti pada rotasi bumi. Selama mengelilingi matahari bumi bergerak dalam posisi sumbu bumi miring sebesar 23,5.
Posisi sumbu miring seperti yang terlihat pada animasi di atas berdampak pada terjadinya femonena geografi yaitu gerak semu musiman matahari, pergantian musim yang berbeda di belahan bumi utara dengan selatan dan perubahan panjang siang dan malam.
Gerak semu musiman matahari, pergantian musim dan perubahan lamanya panjang siang dan malam memiliki keterkaitan.
Penjelasan dari fenomena alam tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak Semu Matahari
Revolusi bumi membuat matahari seolah-olah berpindah tempat dari lintang utara ke selatan pada setiap 6 bulan. Pada bulan-bulan tertentu akan kita amati posisi matahari ada di sebelah utara katulistiwa sedangkan pada bulan lain akan berada di sebelah selatan katulistiwa. Bentuk perpindahan ini disebut dengan gerakan semu matahari. Sebagai contoh pada gambar di bawah ini posisi matahari pada tanggal 21 Maret terletak tepat di atas garis katulistiwa atau garis lintang 0o, kemudian pada tanggal 21 Juni berada di 23,5o LU atau berada di belahan bumi bagian utara.
Pada tanggal 23 September matahari kembali berada di katulistiwa, kemudian pada tanggal 22 Desember berada di garis lintang 23,5o LS atau di bagian bumi selatan lalu akan kembali lagi di atas katulistiwa pada tanggal 21 Maret dan seterusnya.
Matahari seolah-olah berpindah padahal posisi sumbu bumi yang miring menyebabkan matahari terlihat berpindah posisi dari bumi. Pada saat posisi matahari berada pada lintang yang berbeda baik di lintang utara maupun selatan memberi dampak lanjutan yaitu terjadinya perubahan musim dan perubahan lamanya panjang siang dan malam.
b. Pergantian Musim
Pergerakan semu tahunan matahari menyebabkan terjadinya perubahan musim yang berbeda di belahan bumi utara dan selatan. Perubahan yang terjadi bersifat berlawanan antara bumi bagian selatan dengan bagian utara. Bentuk perubahan musim tersebut antara lain :
Pada tanggal 21 Maret – 21 Juni bagian bumi mengalami musim gugur bagian utara sedangkan bagian bumi selatan mengalami musim gugur. Bulan Maret-April terjadi pancaroba dari musim dingin ke musim semi di belahan bumi utara, sedangkan di belahan bumi selatan mengalami pancaroba dari musim panas ke musim gugur.
Pada tanggal 21 Juni – 23 September bagian bumi utara mengalami musim panas sedangkan bagian bumi selatan mengalami musim dingin. Bulan Juni-Juli merupakan bulan pancaroba dari musim semi ke musim panas di belahan bumi utara, sedangkan belaham bumi selatan terjadi pancaroba dari musim gugur ke musim dingin.
Pada tanggal 23 September – 22 Desember bagian bumi mengalami musim gugur sedangkan bagian bumi selatan mengalami musim semi. Pada bulan September – Oktober terjadi pancaroba dari musim panas ke musim gugur di belahan bumi utara, sedangkan di belahan bumi selatan terjadi pancaroba dari musim dingin ke musim semi.
Pada tanggal 22 Desember – 21 Maret bagian bumi utara mengalami musim dingin sedangkan bagian bumi selatan mengalami musim panas. Pada bulan Desember – Januari bagian bumi utara mengalami pancaroba dari musim gugur ke musim dingin, sedangkan di bagian bumi selatan mengalami pancaroba dari musim semi ke musim panas.
Bentuk perubahan di atas adalah contoh perubahan musim di daerah subtropis (23,5o – 40o lintang) yang mengalami empat musim. Untuk daerah tropis di lintang 0o – 23,5o lintang yang memiliki iklim berbeda tentu perubahan yang terjadi adalah musim penghujan dengan kemarau. Akan berbeda lagi dengan musim di daerah lintang sedang (40o – 66,5o lintang) dan musim di daerah dingin (66,5o – 90o lintang).
C. Perubahan Lama Panjang Siang dan Malam
Revolusi bumi juga menyebabkan terjadinya perubahan pada lamanya waktu siang dan malam. Perubahan panjang waktu siang dan malam di belahan bumi utara akan berkebalikan dengan panjang waktu siang malam di belahan bumi selatan. Bagaimana bentuk perubahan panjang siang dan malam tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Dari gambar revolusi bumi di atas, terjadi perubahan panjang siang dan malam permukaan bumi sebagai berikut :
Pada tanggal 21 Maret dan 23 September belahan bumi utara maupun selatan mengalami panjang siang dan malam yang sama.
Pada periode 21 Maret – 23 September belahan bumi utara mengalami waktu siang lebih panjang dari waktu malamnya, sedangkan belahan bumi selatan waktu siang lebih pendek dari waktu malamnya.
d. Kemunculan Rasi Bintang
Revolusi bumi juga berdampak pada gugusan ras bintang yang terlihat di langit. Ada banyak bintang yang dapat dilihat sepanjang tahun, tetapi kebanyakan hanya dapat dilihat atau muncul pada bulan-bulan tertentu. Contoh rasi bintang yang hanya muncul pada bulan-bulan tertentu misalnya rasi bintang Orion yang akan terlihat pada bulan antara Oktober hingga Mei.
= – = – =
Terima kasih atas kunjungannya.
Sumber:Rotasi Dan Revolusi Bumi – Guru Geografi MAN 1 Gunungkidul DIY https://share.google/QLE9VGyvf31RgbF22
Comments
Post a Comment